Home » » Profile Gemala Hanafiah (Sang Petualang Ombak)

Profile Gemala Hanafiah (Sang Petualang Ombak)

Lora Malunk Blog - Wajah Al, begitu ia disapa, yang lahir di Balikpapan 27 tahun ini mulai dikenal khalayak luas setelah menjadi presenter sebuah program TV berbau petualangan. Perempuan cantik berdarah Manado, Ambon, Madura, dan Aceh ini pun sukses di jalur profesi lain, yakni preselancar alias Sang Petualanga Ombak.

Selain menjadi presenter Nuansa Seribu Pulau (NSP) di sebuah stasiun teve swasta, Anda juga menjadi desainer grafis dan peselancar. Sebetulnya yang mana main job Anda?

Ha ha ha.. yang mana ya? Semuanya main job . Sejak dua tahun lalu saya menjadi peselancar untuk Quiksilver, sebuah perusahaan perlengkapan surfing , hampir bersamaan dengan bekerja di Graphic House, perusahaan di bidang desain grafis yang saya kelola bersama suami, Andryz Adisyahwarman, di rumah.

Bagaimana awalnya Anda bisa menekuni dunia selancar?

Saya berselancar sejak masih kuliah di Jurusan Desain Komunikasi Visual Institut Tekologi Nasional (Itenas), Bandung, tahun 2000. Saya tidak kursus secara khusus, karena waktu itu belum ada sekolahnya. Belajarnya dari teman dan orang-orang di sekitar pantai tempat saya main. Selulus kuliah, saya bekerja di sebuah perusahaan periklanan selama setahun, lalu pindah ke Quiksilver di Jakarta sebagai Visual Merchandiser (VM). Sebagai VM, saya bertanggungjawab atas tampilan toko, mulai dari display baju, poster, banner, dan sebagainya. Saat akhir pekan saya berselancar.

Saya merasa sayang, bekerja di bidang ini tapi hanya bisa berselancar sesekali. Saya ingin lebih memperkenalkan olahraga selancar kepada masyarakat Indonesia supaya mereka tertarik. Apalagi, di Jawa saat itu belum ada perwakilannya karena untuk urusan selancar ini semuanya berpusat di Bali. Orang-orang pun tahunya kalau berselancar, ya di Bali. Padahal, dari ujung sampai ke ujung Indonesia ini, banyak pantai yang bisa dijadikan tempat berselancar.

Biasanya berselancar di mana?

Seringnya, sih, di Sukabumi, Jawa Barat dan Bali. Tapi yang paling saya sukai di Pangaitan dan Nias. Saya suka banget berselancar dan pengin melakukannya sampai akhir hayat. Yang juga saya sukai adalah suasana traveling bersama teman-teman.

Apa yang terjadi jika kalah dari ombak?

Tergulung. Ombak itu lembut sekaligus punya kekuatan yang sangat besar. Tapi jangan panik kalau tergulung ombak, meskipun itu sulit. Biasanya, panik dan ingin cepat-cepat ke permukaan untuk ambil napas. Itulah yang membuat kita cepat capek.

Sebaiknya, jangan panik, cari dan tarik tali selancarnya, pasti tubuh kita akan timbul dengan sendirinya ke permukaan karena papan selancarnya juga timbul. Waktu pertama kali bisa, saya pernah tiga kali berturut-turut tergulung ombak sampai napas benar-benar habis, dan dalam hati sempat minta maaf sama ibu saya, kalau-kalau tidak bisa selamat.


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Lora Malunk Blog
tutorial blog up to date
Loading...

Posting Komentar

Kebijakan berkomentar akan dihapus, jika tidak sesuai dengan aturan dibawah ini, Demi kenyamanan kita bersama :

» Menggunakan bahasa yang tidak sopan (Sara, Pornografi, Menyinggung)
» Duplikat komentar
» Komentar menautkan link secara langsung
» Komentar tidak berkaitan dengan artikel
» Judul Komentar Berupa Promosi

Terima Kasih .... Lora Malunk Blog

 

Configurasi

Alexa :
Stats :
Page Rank : Free PageRank Checker
DMCA :
Amung :
Bloggers : Bloggers - Meet Millions of Bloggers
Extreme :
eXTReMe Tracker
Support : Lora Malunk Blog | Songong Template | Tutorial Blog
Copyright © 2011. Lora Malunk Blog - All Rights Reserved
Template Modify by Lora Malunk Blog
Proudly powered by Blogger