Hip Hop Foundation Jogja Sukses Konser di New York

Jogja Hip Hop Foundation - Raut muka Marzuki Muhammad (Kill The DJ) tampak begitu sumringah saat saya temui di belakang panggung pentas seni sebuah SMA di Yogyakarta. Wajar jika ia tampak senang, pada tanggal 14 Mei lalu ia bersama grup yang dikomandaninya baru saja merampungkan pementasan di New York dengan sukses.

Jogja Hip Hop Foundation (JHF) sendiri baru mendarat ke Yogyakarta dua hari sebelumnya dan harus segera latihan untuk tampil di acara pentas seni tersebut. Juki begitu ia biasa disapa kemudian menceritakan bagaimana pengalaman JHF tampil di New York, kota kelahiran musik Hip Hop.

“Tampil disana seperti Naik Haji Hip Hop,” ujarnya diselingi tawa berderai saat membuka perbincangan.

Kisah sukses JHF di New York berawal enam bulan lalu tatkala Consortium Art and Culture dari negeri Paman Sam datang ke Yogyakarta. “Ada beberapa orang yang diundang untuk presentasi karya, JHF coba presentasi disana. Kita presentasinya biasa aja, nggak ngomong soal yang berat-berat, soalnya bagi kami hip-hop dan hidup udah jadi kaya keseharian ya tinggal cerita aja, eh malah kami yang kepilih,” ujar Juki sambil tertawa.

Berkat keberhasilannya itu mereka akhirnya diboyong ke negeri kelahiran musik hip-hop pada bulan Mei 2011. Awalnya grup yang juga masuk dalam album kompilasi Jogja Istimewa 2010 ini direncanakan tampil di New York dan San Fransisco pada Desember 2010 lalu.

“Karena ada kendala yang sifatnya teknis akhirnya kami hanya tampil di New York bulan ini,” jelas Juki.

JHF akhirnya tampil di Asia Society 725 Park Avenue pada 14 Mei lalu. Asia Society adalah LSM yang berkonsentrasi pada pertukaran kebudayaan antara Amerika dengan negara-negara di Asia. Yang patut diacungi jempol adalah konser di Asia Society tersebut adalah konser tunggal yang diadakan khusus untuk JHF.

“Konser kami disana dikasih judul ‘Java Hip Hop’, mungkin itu karena beranjak dari pertanyaan sebenarnya musik hip-hop itu global atau lokal,” ujar Juki.

Hampir senada dengan Juki, Asia Society sendiri dalam situsnya menjelaskan sisi unik JHF dengan menyatakan, “The group creates a unique musical dialogue as they meld global rhythms, traditional gamelan music and a love of Javanese language into a new form.”

Pementasan JHF di kota Big Apple pun dihadiri tiga ratus orang yang delapan puluh persennya adalah warga New York. “Jelas bangga ya, kami sebenarnya nggak punya tendensi gimana-gimana tapi malah jadi grup hip-hop pertama yang diundang ke New York, ngeliat Bronx yang deket banget sama hip-hop bikin energi baru rasanya,” ungkap Juki.

Tak hanya mengisi hari-hari di New York dengan konser. JHF juga melakukan pembuatan video klip lagu mereka yang berjudul “Jula Juli Lolipop”.

Belum selesai euforia keberhasilan konser di New York, Jogja Hip Hop Foundation kembali membuktikan hip-hop Jawa tak boleh dipandang sebelah mata. Mereka juga telah menandatangani kontrak tur sepuluh kota di Negeri Paman Sam pada 2012 mendatang.

“Kami udah kontrak tur di sepuluh kota di Amerika, jadi itu semacam program mempresentasikan seniman-seniman dari luar Amerika untuk membangun kesepahaman, selain kita misalnya juga ada grup rap dari Pakistan,” jelas Juki mengenai tur mereka dua tahun mendatang.

Juki kemudian menutup perbincangan dengan menceritakan apa yang mereka dapat dari penampilan di New York.

“Disana kami jadi sadar bagaimana energi hip-hop kaya lahir kembali, spirit kami kan sebenarnya ala seniman Jathilan yang jujur dan gimana meresap dalam kehidupan sehari-hari, kami akhirnya jadi percaya pada energi dan kejujuran karya, kejujuran itu yang buat energi dari karya kami keluar dan diakui,”

Sumber Artikel ini: indofiles.org